Universitas Terbuka Denpasar

Dua Mahasiswa UT Denpasar Tuai Prestasi Membanggakan dalam Ajang Pon XX Papua 2021

mhs ut denpasar pon 2021 1 resize

        Perhelatan Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2021, yang telah berlangsung dari tanggal 28 September sampai dengan 14 Oktober 2021 membawa kesan tersendiri bagi UT Denpasar. Bagaimana tidak, dua mahasiswa UT Denpasar turut berpartisipasi sebagai bagian dari Atlet Kontingen Bali. Tidak tanggung-tanggung, hasil yang ditorehkan dalam perhelatan PON yang diselenggarakan di Provinsi Papua ini cukup membanggakan dengan perolehan medali emas beserta perunggu.

Pada cabang olahraga Kabbadi, mahasiswi UT Denpasar atas nama Ni Luh Gede Hasita Prema Dewi  berhasil mencatat kemenangan dengan memperoleh mendali emas untuk kategori Freestyle Putri. Tidak hanya satu, mahasiswa dari program studi Ilmu Hukum semeter 1 tersebut juga sukses meraih medali perunggu untuk kategori Super 5 Putri.

mhs ut denpasar pon 2021 2 resize

Kemudian Atlet Shorinji Kempo kontingen Bali atas nama Riska Meidita juga sukses bertanding dalam kategori Embu Berpasangan Yudansha I DAN Putri. Mahasiswa UT Denpasar Program Studi Akuntansi tersebut berhasil merebut medali perunggu dari lawannya.

mhs ut denpasar pon 2021 3 resize

      Menyambut baik prestasi yang telah diukir, UT akan memberikan penghargaan berupa beasiswa belajar sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas perjuangan dari mahasiswa UT tersebut. Pada tanggal 22 Oktober 2021, UT Denpasar mengundang kehadiran dua peserta didiknya tersebut ke kantor UT Denpasar untuk penyapaan pasca pertandingan serta pemberian ucapan selamat atas pencapaian mereka. Disela-sela pertemuan tersebut tersebut Hasita menyampaikan bahwa “merupakan suatu pengalaman menarik untuk dapat menjadi perwakilan Provinsi Bali dalam ajang PON di tahun ini dan juga bisa mengharumkan nama UT”.

Terlepas dari dualisme tugas yang diemban sebagai seorang atlet dan mahasiswa, Riska juga menuturkan bahwa dengan sistem belajar di UT yang sangat supportif terhadap passion bahkan karir mahasiswanya, sehingga tidak ada kecemasan ataupun keraguan dibenaknya mengenai ketertinggalan pembelajaran. Dalam artian meskipun harus ada persiapan yang intens dan disela-sela kesibukan pekerjaan juga, namun perkuliahan juga tetap bisa berjalan mengingat sistem kuliah yang ditetapkan sangat fleksibel waktu dan bebas jarak.

Menyikapi pencapaian yang diraih, baik Riska maupun Hasita sama-sama ingin dapat menginspirasi dan memotivasi mahasiswa UT Denpasar lainnya untuk dapat berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademink dan tetap melanjutkan karir mereka tanpa harus mengorbankan waktu kuliah mereka. Karena hanya UT yang dapat menjawab kebutuhan tersebut

Gulir ke Atas